- Perkembangan suatu organisasi tidak terlepas dari peran seorang manajer.
a.
Identifikasi
berbagai jenis manajer, baik menurut tingkat maupun bidang dalam organisasi !
Serta uraikan ruang lingkup tugas masing - masing nya ?
Jawab :
1)
Perbedaan vertikal
atau hirarki
a)
Manajer Puncak / Top Manager
Tanggung jawab dari
manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu
perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi
yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang
melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah. Contoh : Dirut, Presiden Direktur, CEO.
b) Manajer Menegah / Middle Manager
Manajer tingkat menengah berada di antara
manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan
strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau
puncak. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
c) Manajer Lini Pertama / First-Line Manager
Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan
pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan
keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan
dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil dan turut serta dalam
proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.
Tambahan Hierarki Manajemen: Dari sisi jumlah,
jumlah dari atas ke bawah berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin tinggi
level atau tingkatan seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada
tingkatan tersebut. Contoh : Supervisor.
2)
Perbedaan Horizontal
(luas ruang lingkup tugas)
a)
General Manager
: Manajer yang bertanggung jawab terhadap beberapa departemen yang
menjalankan fungsi yang berbeda atau manajer yang bertanggung jawab untuk
divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
b)
Functional Manager
: Manajer yang bertanggung jawab atas departemen yang menjalankan tugas
fungsional tunggal serta memiliki karyawan dengan pelatihan dan keahlian yang
serupa. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
b.
Identifikasikan dan
jelaskan berbagai keahlian ?
Jawab :
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada
masing-masing tingkat manajer:
1) Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2) Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3) Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4) Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
5) Logis matematis, seseorang senang menganalisa
masalah dan berstrategi.
6) Spatial, cenderung menyukai dunia artistik dan
suka mengatur obyek.
7) Musikal, sensitivitas yang tinggi terhadap
irama dan tempo
8) Linguistik, pandai dalam bersilat lidah dan
mendongeng atau bercerita.
9) Bodily-kinesthetic, bakat olah tubuh yang luar
biasa.
10) Interpersonal, terampil dan mudah
bersosialisasi dengan orang lain.
11) Naturalis, suka dengan alam bebas dan berupaya
melindunginya (pecinta alam).
- Proses manajemen dimulai dari resources hingga performance.
a.
Gambarkan proses
manajemen tersebut !

b.
Jelaskan setiap
bagian dari proses tersebut !
Jawab :
1)
Perencanaan
Menetapkan apa yang harus dilakukan perusahaan
dan cara terbaik melakukannya.
Sasaran Jangka Pendek (<1 tahun)
Sasaran Jangka Menegah (1-5 tahun)
Sasaran Jangka Panjang (5 tahun)
2) Pengorganisasian
Proses menata sumber daya dan kegiatan menjadi struktur yang
logis.
3) Pengarahan
Seorang manajer memandu dan memotivasi
karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan
4) Pengawasan
Proses memantau kinerja perusahaan untuk
menjamin perusahaan mencapai sasarannya
- Sasaran dan perencanaan telah menjadi konsep dasar dalam manajemen.
a.
Apa yang dimaksud
dengan sasaran ?
Jawab :
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh
individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut
tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk
mengukur suatu pekerjaan.
b.
Apa saja
karakteristik dari sebuah sasaran yang efektif ? Beri contoh !
Jawab :
BEBERAPA PRINSIP MANAJEMEN EFEKTIF:
·
Prinsip ini berasal
dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality
Management and Quality Assuransce
·
Sebagai dasar dalam
merevisi standar ISO 9000:2000
·
Dapat digunakan
sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )
Delapan Prinsip tersebut yaitu :
1) Customer Focused Organisation
2) Leadership
3) Involvement of People
4) Process Aproach
5) System Approach to Management
6) Continual Improvement
7) Factual Approach to Decision Making
8) Mutually Beneficial Supplier-Relationship
Prinsip 1 :
( FOKUS PADA PELANGGAN )
Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka
haruslah mengerti apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang.
Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan
berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi harapan-harapan pelanggan.
Penerapan khusus Prinsip 1 :
v Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan
v Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan
dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
v Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan
ke seluruh organisasi
v Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan
dari hasil pengukuran
v Kelola secara sistematis hubungan dengan
pelanggan
v Buatlah keseimbangan pendekatan antara
kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti :
pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.
Prinsip 2 :
( KEPEMIMPINAN )
Para pimpinan menetapkan / membangun
kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus menciptakan dan memelihara
lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya sepenuhnya berdaya-upaya
dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.
Penerapan khusus Prinsip 2 :
v Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan , termasuk pelanggan.
v Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan
agar setiap orang mengerti tujuan .
v Tentukan sasaran dan target yang menantang dan
sosialisasikan
v Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan,
kejujuran dan model tugas yang etis pada semua level organisasi.
v Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang
diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai keperluan bidang tugas ), dan beri
kebebasan bertindak dengan penuh tanggungjawab.
v Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan
terhadap konstribusi setiap orang
Prinsip 3 :
( Keterlibatan sumberdaya manusia )
Sumberdaya manusia pada semua level (
tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi, dan keterlibatan
sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk keuntungan
organisasi.
Penerapan khusus Prinsip 3 :
v Upayakan setiap orang memahami pentingnya
konstribusi dan peran mereka
v Upayakan setiap orang mengenali batasan
kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka.
v Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan
kerja mereka dan termotivasi untuk menyelesaikannya
v Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk
meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka
v Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi
pengetahuan / pengalaman dan berinovasi
v Budayakan agar setiap orang secara terbuka
mendiskusikan permasalahan
Prinsip 4 :
( Pendekatan Proses )
Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih
efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik
sebagai sebuah proses.
Penerapan khusus Prinsip 4 :
v Secara sistematis menentukan
aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan
v Menganalisa dan mengukur kapabilitas
aktivitas-aktivitas kunci .
v Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas
kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi
v Upayakan agar proses lebih singkat dan
efektif , tidak berbelit-belit
v Menekankan pada faktor-faktor
seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki aktivitas kunci
pada organisasi
v Hilangkan birokrasi , serta eliminir
fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang tindih
v Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak
aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya.
Prinsip 5 :
( Pendekatan Sistem pada Manajemen )
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan
suatu system dari proses-proses yang saling terkait, untuk menghasilkan
perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif dan efisien.
Penerapan khusus Prinsip 5 :
v Penyusunan system untuk mencapai sasaran
organisasi dengan lebih efektif dan efisien
v Memahami keadaan saling ketergantungan
diantara proses-proses pada system
v Pendekatan struktur yang harmonis dan
integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak saling tumpang tindih
v Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas /
tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama, serta
mengurangi hambatan lintas fungsional
v Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas
khusus dalam suatu sistem akan beroperasi
Prinsip 6 :
( Perbaikan yang kontinu )
Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi
pekerjaan yang permanen dari organisasi
Penerapan khusus Prinsip 6 :
v Laksanakan secara konsisten pendekatan
organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi
v Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan
terhadap metode dan alat perbaikan berkesinambungan
v Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk,
proses dan sasaran system
v Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman,
dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan
v Beri penghargaan dan pengakuan terhadap
perbaikan
Prinsip 7 :
( Pendekatan factual untuk pengambilan
keputusan )
Keputusan yang efektif adalah yang
berdasarkan analisa data dan informasi
Penerapan khusus Prinsip 7 :
v Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat
dan dapat dipercaya
v Sediakan data yang dapat diakses oleh yang
membutuhkan
v Analisa data dan informasi dengan
menggunakan metode yang valid
v Buat keputusan dan ambil
tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi
Prinsip 8 :
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan
dengan Supplier )
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier /
Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling
menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan
nilai keberhasilan.
Penerapan khusus Prinsip 8 :
v Tetapkan hubungan yang seimbang antara
keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang
v Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara
berpasangan dengan pemasok
v Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci
v Susun pengembangan bersama , untuk
fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar
v Berikan semangat, dorongan dan penghargaan
atas peingkatan dan prestasi pemasok.
- Perencanaan merupakan fungsi utama dalam manajemen.
a.
Uraikan proses
perencanaan dari organisasi ?
Jawab :
Dalam manajemen, perencanaan adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain - pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan - tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau
rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal
adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,
artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana
formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang
apa yang harus dilakukan.
b.
Sebutkan kebaikan
dan kelemahan dari perencanaan ?
Jawab :
Kebaikan Perencanaan :
·
Memberikan pedoman
yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi.
·
Membantu para manajer
dalam membuat keputusan (memberikan banyak informasi).
·
Meminimumkan
kesalahan, karena tujuan atau sasaran dan strategi dirumuskan dengan cermat.
Kelemahan Perencanaan :
·
Perencanaan strategis
formal memerlukan investasi dalam waktu, uang, tenaga yang cukup besar.
·
Perencanaan strategis
cenderung membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan
bebas resiko besar.
c.
Jelaskan langkah –
langkah dalam pengambilan keputusan ? dan kondisi apa yang sering dihadapi oleh
manajer dalam pengambilan keputusan ?
Jawab :
Langkah – langkah pengambilan keputusan :
1) Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk
menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2) Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan
konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
v menemukan cara-cara/metode
v mengembangkan metode
v menganalisa tindakan yang dilakukan.
3) Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian
banyak alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar
atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat
disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :
a) Mengidentifikasi masalah utama
b) Menyusun alternatif
c) Menganalisis alternatif
d) Mengambil keputusan yang terbaik
Kondisi manajer dalam mengambil keputusan
:
1) Dalam kondisi pasti atau kejelasan. Kejelasan
artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah
tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi
yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentan hasildari berbagai
alternatif yang sedang dipertimbangkan. Hal-hal yang terjadi dalam pengambilan
keputusan:
a) Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki
satu konsekuensi/jawaban/hasil yang dapat ditentukan dengan pasti.
b) Keputusan yang diambil didukung oleh
informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari
setiap tindakan yang dilakukan.
c) Pengambil keputusan secara pasti mengetahui
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d) Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan
yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan
datang dijamin terjadi.
e) Pengambilan keputusan seperti ini dapat
ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f) Menggunakan teknik penyelesaian/pemecahan
melalui program linear, model transportasi, model penugasan, model inventori,
model antrian, model network.
2) Dalam kondisi berisiko
Resiko artinya adalah bahwa sebuah keputusan
harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu
tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap
alternatif belumlah pasti.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai
alternatif yang tidak pasti adalah sebagai berikut:
a) Aternatif yang dipilih mengandung lebih dari
satu kemungkinan hasil.
b) Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu
alternatif tindakan.
c) Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan
mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d) Resiko terjadi karena hasil pengumpulan
keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti.
e) Pada kondisi ini ada informasi atau data yang
akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang
terjadinya bermacam-macam keadaan.
f) Menggunakan teknik pemecahan konsep probabilitas,
seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model
antrian probabilistik.
3) Dalam kondisi tidak pasti atau ketidak jelasan
Ketidakjelasan/ketidakpastian adalah saat
dimana manajer mengetahui tujuan mana yang ingin dicapai, tetapi informasi
tentang alternatif dan peristiwa-peristiwa di masa depan tidak lengkap.
Faktor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah
harga, biaya produksi, volume, dan suku bangsa di masa depan yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ini adalah
pengambilan keputusan dimana:
a) Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi
yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi
tersebut.
b) Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan
probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c) Pengambil keputusan tidak mempunyai
pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam
keadaan tsb.
d) Hal yang akan diputuskan biasaya relatif belum
pernah terjadi.
e) Tingkat ketidakpastian dapat dikurangi dengan
cara mencari informasi lebih banyak melalui riet atau penelitian penggunaan
probabilitas subjektif.
f) Teknik pemecahannya menggunakan metode
maximin, metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode relaisme
dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel)
4) Dalam kondisi konflik/ambiguitas
Ambiguitas sekitarnya adalah situasi paling
sulit dalam pengambilan keputusan dimana tujuan-tujuan yang akan dicapai atau
permasalahan-permasalahan yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif sulit
ditentukan dan informasi mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia.
Pengambilan keputusan dalam kondisi
konflik/ambiguitas adalah pengambilan keputusan dimana:
a) Kepentingan dua atau lebih pengambilan
keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b) Pengambil keputusan saling bersaing dengan
pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk
memenangkan persaingan tersebut.
c) Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain
dalam suatu permainan.
a.
Uraikan pengertian
dari organisasi ?
Jawab :
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon -
alat) adalah suatu kelompok orang
dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu
sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang
ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai
organisasi sering disebut studi
organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational
behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
b.
Jelaskan hubungan
timbal balik antara organisasi dan tata kerja ?
Jawab :
Tata kerja atau metode adalah satu cara
bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan
dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat
dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti
bahwa proses kegiatan
pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
1) Menghindari terjadinya
pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber daya dan waktu yang tersedia
2) Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses
pencapaian tujuan.
pencapaian tujuan.
3) Menjamin adanya
pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen, organisasi dan
tata kerja dapat dilukiskanseperti di bawah ini.
a) Manajemen : proses kegiatan pencapaian tujuan
melalui kerja sama antar manusia.
b) Organisasi : alat bagi pencapaian tujuan
tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
c) Tata Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan
dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara
efisien.
Manajemen, organisasi dan tata kerja ketiganya
diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.
Contohnya :
1) Stabilitas : maksudnya bahwa system, tata, dan
prosedur kerja itu harus
mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan
kerja.
mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan
kerja.
2) Fleksibilitas : artinya bahwa dalam
pelaksanaanya tidak kaku tetapi harus
luwes yaitu masih memungkinkan diadakannya saling pergantian
tugas.
luwes yaitu masih memungkinkan diadakannya saling pergantian
tugas.
Contoh :
Salah seorang tidak masuk atau kebetulan salah
satu mesin macet, maka pekerjaan harus tetap dapat terlaksana dan diselesaikan.
c.
Jelaskan fungsi
satuan organisasi dan metode ?
Jawab :
Pengertian organisasi dan metode (secara
lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya
proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi
atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
1) Organisasi dan metode merupakan kunci atau
syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya.
2) Organisasi dan metode penting bagi kegiatan
manajemen.
3) Organisasi dan metode dapat memanfaatkan
sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
4) Organisasi dan metode berguna dalam
meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa
eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya
dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang
pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses
kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus dilakukan dengan
mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai
sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang
tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.