Senin, 12 November 2018

CHAPTER 10: IT AUDIT, CONTROL AND SECURITY

Rahmah Yuliana
1B117174
5KA44


A.    APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI (TI)

Adalah alat yang membawa nilai bagi sistem computer. Mereka mendorong banyak jika tidak sebagian besar proses bisnis perusahaan saat ini. Aplikasi TI ini berkisar dari yang relatif sederhana, seperti sistem hutang untuk membayar faktur vendor, hingga yang sangat rumit, seperti pengaturan pengelolaan sumber daya perusahaan (ERM) dari beberapa aplikasi basis data yang saling terkait untuk mengontrol hampir semua proses bisnis perusahaan.
Banyak aplikasi TI saat ini didasarkan pada perangkat lunak yang disewa oleh vendor atau yang dibeli, peningkatan jumlah berasal dari layanan berbasis web, beberapa dikembangkan oleh sistem internal dan tim pemrograman, dan banyak lagi yang didasarkan pada spreadsheet atau proses desktop database. Meskipun prosedur pengendalian umum TI yang dibahas dalam Bab 6 dan 7 mencakup kontrol dan praktik terbaik atas semua operasi TI, proses kontrol spesifik berlaku untuk setiap aplikasi TI yang diinstal.
Untuk melakukan tinjauan pengendalian internal di area tertentu dari operasi perusahaan, seperti akuntansi, distribusi, atau rekayasa, auditor TI harus memiliki keterampilan untuk memahami, mengevaluasi, dan menguji kontrol atas aplikasi pendukungnya. Tinjauan tentang pengendalian aplikasi spesifik sering lebih penting untuk mencapai tujuan audit secara keseluruhan daripada tinjauan kontrol TI umum. Kontrol aplikasi, bagaimanapun, sangat tergantung pada kualitas kontrol umum TI secara keseluruhan.
Sebagai contoh, jika ada kontrol yang tidak memadai atas proses manajemen konfigurasi IT, akan sulit bagi auditor IT untuk bergantung pada kontrol yang dibangun ke dalam aplikasi spesifik yang bergantung pada proses manajemen konfigurasi yang kuat. Meskipun auditor TI, misalnya, mungkin menemukan bahwa aplikasi entri-pesanan TI dengan benar menyaring pesanan penjualan untuk persetujuan kredit yang valid, kontrol umum di sekitarnya juga harus dipertimbangkan. Tanpa kontrol pembaruan pengelolaan kon fi gurasi TI, dalam contoh ini, program sistem entri pesanan dapat diubah, tanpa otorisasi manajemen, mungkin untuk menggantikan kontrol persetujuan kredit yang ditetapkan.
Perusahaan tipikal dapat menggunakan sejumlah besar aplikasi TI produksi. Aplikasi ini mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan, dimulai dengan aplikasi akuntansi tetapi juga termasuk bidang-bidang seperti manufaktur, pemasaran, distribusi, dan lain-lain, tergantung pada aktivitas bisnis. Aplikasi pendukung ini dapat diimplementasikan menggunakan berbagai teknologi IT, seperti sistem terpusat dengan jaringan telekomunikasi, sistem jaringan berbasis Internet, aplikasi berbasis server klien-server, dan bahkan sistem batchprocessing mainframe yang lebih lama.
Beberapa aplikasi ini mungkin telah dikembangkan di-rumah tetapi semakin banyak jumlahnya yang didasarkan pada paket perangkat lunak yang dibeli yang dipasang secara lokal atau diakses melalui penyedia layanan berbasis Web. Aplikasi yang dikembangkan di rumah dapat ditulis dalam bahasa pemrograman seperti C # (juga disebut Csharp) atau VisualBasic, adatabasereport-generatorlanguagesuchasSQL, bahasa Jawa yang tidak berorientasi bahasa. Dokumentasi aplikasi dapat berkisar dari sangat lengkap hingga hampir tidak ada. Meskipun ada upaya terbaik dari audit TI untuk menyarankan perbaikan, hal yang sama sering dapat dikatakan tentang kontrol aplikasi.
Meskipun anggota manajemen terkadang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang masalah kontrol umum TI, sering kali mereka tertarik pada masalah audit TI yang mencakup kontrol aplikasi spesifik. Sebagai contoh, sementara laporan audit TI yang menemukan pengendalian umum atas pustaka program sistem operasi TI mungkin tidak menghasilkan banyak minat manajemen, temuan perhitungan diskon yang salah berdasarkan masalah konversi mata uang asing dalam aplikasi hutang pasti akan menarik perhatian. Namun, karena kerumitan relatif banyak aplikasi IT dan karena kontrol mereka sering berada di dalam aplikasi dan dalam mendukung area pengguna, audit aplikasi TI dapat menjadi tantangan. Auditor TI harus mensurvei aplikasi yang aktif dan memilih yang lebih kritis dan tepat untuk ditinjau.
Kami juga membahas pendekatan untuk secara efektif meninjau kontrol akuntansi internal dalam aplikasi IT, menggunakan beberapa jenis aplikasi yang berbeda sebagai contoh. Akhirnya, bab ini membahas pendekatan audit untuk mengevaluasi dan menguji kontrol aplikasi tersebut serta teknik untuk meninjau aplikasi baru yang sedang dikembangkan. Kami fokus pada karakteristik kontrol internal dari berbagai jenis aplikasi dan tentang cara memilih aplikasi yang sesuai dalam tinjauan kontrol internal. Ada banyak perbedaan dari satu aplikasi ke yang lain; Bab ini berfokus pada bagaimana auditor TI harus memilih aplikasi berisiko tinggi sebagai kandidat untuk tinjauan audit TI, alat dan keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan mendokumentasikan kontrol internal aplikasi, dan, akhirnya, proses untuk menguji dan mengevaluasi aplikasi tersebut.
B.     ELEMEN PENGAWASAN APLIKASI

Orang yang tidak akrab dengan TI terkadang memikirkan aplikasi komputer hanya dalam hal laporan keluaran sistem atau data yang ditampilkan di layar terminal. Namun, setiap aplikasi, apakah aplikasi layanan berbasis Web, sistem mainframe yang lebih lama, sebuah aplikasi client-server, atau paket produktivitas perkantoran yang diinstal pada sistem desktop lokal, memiliki tiga komponen dasar: (1) input sistem, (2) program yang digunakan untuk memproses, dan (3) output sistem. Masing-masing memiliki peran penting dalam struktur kontrol internal aplikasi, dan auditor TI harus memahami komponen ini ketika meninjau aplikasi TI. Aplikasi IT sebelumnya dapat dipisahkan dengan mudah ke dalam tiga komponen ini.

Sebagai contoh, sistem penggajian yang dikomputerisasi secara tradisional dari dulu menggunakan kartu waktu dan file juru bayar personil sebagai input dan serangkaian program untuk menghitung pembayaran dan tunjangan serta untuk memperbarui catatan riwayat pembayaran. Output dari sistem penggajian itu adalah cek cetak, laporan daftar gaji, dan file pembayaran yang diperbarui. Hari ini, sistem penggajian yang sama mungkin menerima masukan dari pembaca lencana instalasi otomatis yang mengontrol akses dan melacak kehadiran, sistem produksi toko yang melakukan perhitungan pembayaran insentif, berbagai masukan online lainnya, dan database sumber daya manusia. Serangkaian program komputer, beberapa terletak di penyedia layanan berbasis web dan lainnya didistribusikan ke workstation jarak jauh, akan melakukan pemrosesan. Dalam banyak kasus saat ini, banyak proses penggajian dapat ditangani oleh fungsi layanan luar yang melakukan sebagian besar kegiatan ini. Keluaran sistem penggajian modern mencakup transaksi untuk mengirimkan kompensasi ke rekening bank karyawan, membayar voucher yang dikirim ke karyawan, dan memasukkan file ke berbagai sumber pajak dan manfaat, berbagai layar tampilan, dan basis data sumber daya manusia yang diperbarui. Meskipun komponen input, output, dan komponen sistem pemrosesan komputer mungkin tidak semuanya jelas bagi auditor TI yang melakukan tinjauan awal, tiga elemen yang sama ada untuk semua aplikasi. Tidak peduli seberapa kompleks aplikasi itu muncul, auditor TI harus selalu mengembangkan pemahaman tentang aplikasi dengan memecah input, output, dan komponen pemrosesan. Bagian selanjutnya secara singkat membahas aspek kontrol dari komponen aplikasi ini untuk memberikan gambaran tentang memilih, mengaudit, dan menguji aplikasi TI.

Data masukan transaksi berasal dari banyak sumber. Toko ritel menangkap masukan penjualan melalui kombinasi entri penjualan yang dimasukkan pada terminal titik penjualan (POS) dan penjualan produk dimasukkan melalui pembaca kode batang. Demikian pula, data diambil di lantai toko manufaktur melalui berbagai tiket dan lencana yang dimasukkan dalam pembaca oleh pekerja langsung di lantai. Chip komputer kecil — ID frekuensi radio (RFID) —yang dipasang pada label komponen dapat memberikan masukan seperti pada identifikasi produk dan pergerakan selanjutnya. Semua perangkat input ini menghasilkan transaksi untuk memperbarui ke beberapa jenis aplikasi pemrosesan. Transaksi input semakin tidak dihasilkan dari dalam perusahaan tetapi dari aplikasi yang berlokasi di lokasi fisik lain dan dikendalikan oleh orang lain. Perusahaan saat ini menerima berbagai macam transaksi data melalui Internet, pada sistem pertukaran data elektronik yang lebih lama (EDI), atau melalui sistem nirkabel. Dalam kasus ini, perusahaan lain dapat mengajukan transaksi pesanan pembelian, pembayaran tagihan hutang, atau transaksi bisnis yang signifikan. Perorangan menginisialisasi transaksi penting, sekuritas perdagangan, dan melakukan bisnis lain melalui komputer di Internet melalui Internet. Semua ini mewakili transaksi input ke berbagai aplikasi IT, dan masing-masing memiliki pertimbangan kontrol yang unik.

Auditor TI yang meninjau masukan aplikasi kontrol harus selalu mencari beberapa elemen kontrol internal dasar yang harus ditemukan di semua aplikasi IT. Sebagai contoh, harus ada beberapa cara untuk memeriksa bahwa hanya data yang benar yang dimasukkan. Program komputer yang, melalui tabel validasi pendukungnya, dapat memverifikasi bahwa bagian produk atau nomor karyawan atau tidak valid tidak dapat dengan mudah memverifikasi bahwa kuantitas saat ini seharusnya dimasukkan sebagai 100 dibandingkan dengan 10. Sistem batch yang lebih tua memiliki total hash periksa untuk membantu memeriksa kemungkinan kesalahan ini. Total hash adalah nilai non-moneter, seperti '‘jumlah’ dari semua nomor akun. Sistem modern juga membutuhkan pemeriksaan yang masuk akal ke dalam prosedur pengumpulan data mereka, dan program yang memproses transaksi memerlukan kontrol untuk mencegah kesalahan atau memberikan sinyal peringatan.



C.     MASUKAN APLIKASI DARI SISTEM OTOMATIS LAINNYA

Aplikasi IT saat ini sering sangat terintegrasi, dengan satu aplikasi menghasilkan data keluaran untuk diproses oleh yang lain. Transaksi yang dimasukkan ke dalam satu aplikasi dapat berdampak pada berbagai aplikasi lain yang saling terkait. Jadi kesalahan atau kelalaian input pada satu titik dalam rantai aplikasi dapat mempengaruhi pemrosesan aplikasi lain yang terhubung. Selain memahami sumber-sumber transaksi untuk aplikasi, auditor TI harus memahami sifat dari input otomatis lainnya untuk aplikasi yang sama.
Sebagai contoh, sistem penggajian modern dapat menerima masukan dari sistem kinerja penjualan untuk menghitung komisi. File kinerja penjualan yang memberi makan sistem penggajian adalah masukan lain. Kontrol di sana didasarkan pada input, pemrosesan, dan kontrol output dari sistem kinerja penjualan. Jika data kinerja penjualan mewakili input yang signifikan ke sistem penggajian, auditor TI perlu khawatir tentang kontrol atas itu serta di atas aplikasi pendukung lainnya. Jaringan besar aplikasi yang saling terhubung dapat menghadirkan tantangan bagi auditor TI yang mencoba meninjau kontrol input hanya untuk satu aplikasi.

Auditor IT mungkin tertarik untuk memahami kontrol input aplikasi untuk aplikasi X. Namun, file dari aplikasi A, B, dan C dapat memberikan input ke X sementara D dan E menyediakan input ke aplikasi A dan C, masing-masing. Seorang auditor TI biasanya tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk meninjau semua proses ini dan harus memutuskan yang paling penting dan menganggap bahwa aplikasi pendukung kurang penting lainnya menghasilkan transaksi yang tepat.

D.    Masukan File dan Database

Komponen-komponen itu pada gilirannya masing-masing akan memiliki hierarki catatan yang terdiri dari bagian-bagian individualnya. Integritas file sangat penting di sini; kesalahan program yang merusak salah satu rantai penghubung akan menyulitkan untuk mengambil data yang hilang. Saat ini, basis data relasional adalah struktur fi le yang lebih umum ditemukan pada semua jenis dan ukuran komputer. Database relasional seperti spreadsheet Excel multidimensi. Artinya, pengguna dapat mengambil data di berbagai baris database, kolom, dan halaman daripada harus pergi ke kepala setiap pohon dan mencari ke dalamnya untuk mengambil data yang diinginkan. Selain cara yang sangat efektif untuk mengatur data input ke sistem aplikasi, database ini memungkinkan untuk memudahkan pengambilan laporan untuk pengguna akhir. Dua contoh umum dari model basis data relasional adalah produk basis data Oracle Corporation dan basis data DB2 IBM



E.     Program Aplikasi

Aplikasi diproses melalui serangkaian program komputer atau set instruksi mesin. Aplikasi penggajian tradisional yang disebutkan sebelumnya akan terdiri dari program komputer, data stok, data jumlah pekerjaan, dan menggunakan nomor karyawan pada kartu waktu masukan untuk mencari tarif karyawan dan pemotongan yang dijadwalkan. Berdasarkan kecocokan ini, program mencari tingkat gaji karyawan dan mengalikannya dengan jumlah jam kerja untuk menghitung gaji kotor.

Program komputer adalah seperangkat instruksi yang mencakup setiap detail dari suatu proses. Seorang programmer menulis instruksi terperinci untuk sistem komputer untuk diikuti. Sebagai eksperimen untuk memahami detail yang diperlukan untuk menulis program komputer yang lebih besar, auditor TI yang tidak memiliki keterampilan pemrograman harus mencoba menuliskan setiap langkah untuk diikuti di pagi hari sejak alarm berbunyi sampai dia tiba di kantor . Keesokan paginya, auditor TI harus menggunakan instruksi yang sama persis seperti yang tertulis untuk bangun, mencuci dan berpakaian, dan kemudian pergi bekerja.

Mengikuti program ini, kebanyakan orang akan mengalami kesalahan program dan tiba di tempat kerja kehilangan satu atau beberapa pakaian. Ini adalah kesulitan menulis program komputer terperinci. Biasanya auditor IT tidak perlu tahu cara menulis program komputer formal saat ini di luar aplikasi audit tinjau sederhana yang dibahas di Bab 13, tetapi auditor TI yang efektif harus memahami bagaimana program komputer dibangun dan apa kemampuan mereka untuk mendefinisikan sesuai prosedur control.

F.      Program Mainframe Tradisional dan Program Server-Klien Mainframe

Atau apa yang sering kita sebut komputer tipe lama digunakan secara luas untuk aplikasi bisnis sejak awal 1960-an. Aplikasi-aplikasi ini pertama kali diprogram dalam apa yang disebut bahasa mesin sebenarnya generasi pertama yang menggunakan biner 1s dan 0s. Kami dengan cepat beralih ke bahasa generasi kedua, yang disebut bahasa assembly. Bahasa simbolik ini menggunakan kode untuk mewakili instruksi, seperti menambahkan atau menyimpan nilai. Generasi ketiga, atau compiler, bahasa segera diikuti. Mereka menggunakan pernyataan instruksi seperti Bahasa Inggris yang sebenarnya, seperti 'TAMBAHKAN KE B.' untuk mendeskripsikan tindakan yang akan diambil.

Program yang disebut compiler menerjemahkan instruksi ini ke bahasa mesin. Berbagai macam bahasa compiler ini diperkenalkan pada 1960-an, tetapi COBOL1 menjadi bahasa yang hampir standar untuk pengolahan data bisnis dengan baik ke tahun 1980-an. Saat ini masih digunakan untuk beberapa aplikasi bisnis, tetapi basis data khusus dan bahasa pembuat laporan dan bahasa berorientasi objek sekarang jauh lebih umum. Berbagai macam bahasa komputer digunakan saat ini; mereka termasuk Visual Basic dan Java. Banyak aplikasi yang juga dikembangkan menggunakan bahasa pembuat laporan berbahasa Inggris yang berada di atas bahasa komputer pendukung. Selain memiliki keterampilan untuk menulis permintaan pengambilan audit, seperti yang dibahas dalam Bab 13, auditor TI saat ini tidak perlu terampil dalam bahasa pemrograman.

G.    Arsitektur Program Komputer Modern

Pada hari-hari komputer mainframe bertahun-tahun lalu, aplikasi bisnis hampir selalu dikembangkan di-rumah dan sering ditulis dalam COBOL. Sebagian besar perusahaan saat ini umumnya membeli atau menyewakan paket perangkat lunak mereka atau mengaksesnya melalui penyedia layanan Web, meskipun beberapa fungsi TI masih mengembangkan aplikasi mereka sendiri. In-house development biasanya terjadi ketika suatu perusahaan memiliki persyaratan bisnis di mana tidak ada paket perangkat lunak komersial yang tampak benar atau, lebih signifikan, ketika suatu perusahaan memiliki rencana untuk beberapa inisiatif baru berbasis perangkat lunak strategis. Auditor IT hari ini, bahkan dengan pengetahuan dasar bahasa seperti Visual Basic, COBOL, atau C, mungkin memiliki beberapa kesulitan awal memahami bagaimana aplikasi berorientasi objek diprogram dan dikonstruksi. Seringkali aplikasi yang lebih baru ini terdiri dari banyak modul kode program yang sangat kecil yang melewatkan data satu sama lain, terkadang melalui jalur telekomunikasi jarak jauh.

Meskipun tentu saja bukan kebutuhan audit TI yang khas, Exhibit 10.1 menjelaskan beberapa konsep pemrograman tingkat tinggi berorientasi objek. Java dan C ++ adalah dua bahasa pemrograman dari aplikasi berbasis Web saat ini.2 Seorang auditor harus bergantung pada standar program aplikasi secara keseluruhan di tempat serta pada pengembangan pemrograman dan kontrol pemeliharaan lainnya. Daripada mencari standar pemrograman aplikasi ini di setiap aplikasi yang diberikan, dia harus meninjau kontrol pengembangan sistem umum di perusahaan IT. Ini mungkin termasuk dalam tinjauan umum operasi TI, seperti yang dibahas pada Bab 6. 

Ketika sebuah perusahaan berencana untuk membangun dan meluncurkan in-house aplikasi perangkat lunak baru atau yang direvisi, audit TI harus meminta hak untuk melakukan tinjauan pra-implementasi dari proyek pengembangan aplikasi baru. Pra-implementasi Ulasan audit TI paling efektif untuk upaya pengembangan besar yang mencakup rentang waktu yang panjang dan terutama komponen yang dikembangkan in-house. Exhibit 10.2 berisi prosedur audit TI untuk meninjau kontrol pengembangan sistem aplikasi baru. Proses kontrol ini terkait erat dengan kontrol umum TI yang dibahas dalam Bab 6 dan auditor TI harus mencari mereka di setiap aplikasi yang dipilih untuk ditinjau.

Saat ini banyak proyek pengembangan aplikasi baru tidak hanya terdiri dari program-program baru yang dikembangkan di rumah. Banyak aplikasi modern dibangun dengan membangun tabel referensi data sebagai bagian dari aplikasi perangkat lunak yang dibeli serta membangun antarmuka antara aplikasi yang dibeli ini dan komponen lain yang ada. Perhatian yang tepat harus ditujukan untuk menjaga kontrol internal dan melakukan pengujian yang memadai dalam situasi ini, dan pendekatan peninjauan ulang pra-audit audit TI dapat memberikan layanan kepada perusahaan.

H.    Perangkat Lunak yang Disediakan Vendor

Saat ini sebagian besar aplikasi IT didasarkan pada perangkat lunak yang dipasok oleh vendor. Vendor luar akan menyediakan elemen sistem dasar, sering berbasis Web, dan fungsi pengembangan TI perusahaan hanya bertanggung jawab untuk membuat tabel khusus, antarmuka file, dan format laporan keluaran di sekitar aplikasi yang dibeli atau dilisensikan. Seringkali vendor melindungi kode sumber program yang sebenarnya untuk perangkat lunak yang dibeli untuk mencegah akses dan perubahan yang tidak benar.

Auditor IT harus peduli bahwa vendor perangkat lunak memiliki reputasi untuk kualitas, perangkat lunak bebas kesalahan. Seringkali lebih kecil, pemasok perangkat lunak wirausaha menawarkan solusi yang sangat hemat biaya, tetapi ada risiko dalam menggunakan pengembang perangkat lunak yang tidak memiliki banyak modal. Jika ada keraguan tentang vendor perangkat lunakstabilitas, pengaturan harus dilakukan pada saat kontrak pembelian perangkat lunak untuk menempatkan versi kode sumber vendor di escrow jika terjadi kegagalan bisnisnya. Bank atau lembaga lain akan menyimpan versi kode sumber yang dilindungi untuk rilis ke pelanggan jika vendor perangkat lunak gagal. Keputusan untuk melisensikan, menyewakan, atau membeli paket perangkat lunak terlalu sering didasarkan pada seorang manajer TI yang bertemu dengan penjual perangkat lunak di pameran dagang, menetapkan kebutuhan, dan memperoleh paket perangkat lunak tanpa analisis penuh tentang biaya dan manfaatnya.

Meskipun tidak memiliki bentuk tinjauan pra-implementasi TI tradisional, auditor IT dapat memainkan peran tingkat konsultasi yang kuat yang mendukung manajemen TI dalam perolehan paket perangkat lunak baru. Sering ada banyak masalah pengendalian internal yang harus dipertimbangkan di luar deskripsi dalam brosur penjualan vendor. Exhibit 10.3 menyajikan prosedur peninjauan audit TI untuk digunakan baik ketika memberikan bantuan konsultasi dan ketika meninjau keputusan untuk membeli paket perangkat lunak baru yang besar. Auditor TI harus memahami kontrol internal aplikasi perangkat lunak yang dibeli utama serta dia memahami aplikasi yang dikembangkan sendiri.

I.       Komponen Keluaran Aplikasi IT

Tidak ada diskusi tentang sistem aplikasi akan lengkap tanpa deskripsi komponen outputnya. Komponen aplikasi utama ini biasanya terdiri dari layar output, file yang diperbarui, atau bahkan laporan yang dicetak. Ini adalah area penting untuk disurvei dalam tinjauan aplikasi apa pun, dan audit TI harus memperhatikan kontrol yang terdapat pada layar output dan file kontrol. Aplikasi yang lebih lama menghasilkan volume besar laporan output yang menunjukkan hasil pemrosesan dan masalah kontrol atau kesalahan apa pun. Volume dan frekuensi dari laporan-laporan tersebut sering mencegah pengguna untuk memberikan perhatian yang memadai untuk mengendalikan masalah, dan auditor TI sering menemukan kekhawatiran kontrol yang dapat diidentifikasi oleh pengguna hanya dengan meninjau laporan output mereka.

Aplikasi saat ini menghasilkan jauh lebih sedikit (jika ada) laporan keluaran berbasis kertas; sebaliknya, hasil dilaporkan pada layar pengambilan data online. Dalam beberapa kasus, laporan online khusus mengontrol masalah sinyal dan kesalahan data; di lain, pengguna bertanggung jawab untuk memanggil layar yang sesuai untuk meninjau masalah. Terlalu sering, pengguna mengabaikan langkah ini, dan kesalahan pemrosesan bisa tidak terdeteksi. Auditor TI selalu harus meninjau ruang lingkup laporan keluaran aplikasi, pesan layar, dan disposisi pengguna mereka. Laporan atau layar bukan satu-satunya keluaran aplikasi. Transaksi atau file yang diperbarui biasanya diteruskan ke berbagai aplikasi terintegrasi lainnya. Sama seperti aplikasi IT modern yang dapat menerima masukan dari sekumpulan sistem masukan yang sangat terintegrasi, ini mungkin menjadi satu penghubung dalam rantai ke aplikasi lain. Sekali lagi dan selalu, auditor TI harus mengembangkan pemahaman yang baik tentang aplikasi yang ditinjau serta semua input dan outputnya.

INOVASI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI MODERN

Rahmah Yuliana
1B117174
5KA44

1. Layanan Strategis Agar Sistem Informasi Berkembang Cepat

• EKONOMI API (APLIKASI PENGHUBUNG PEMROGRAMAN)
API (Application Programming Interface) adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API memungkinkan programmer untuk menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi dengan sistem operasi lain. Aplikasi semakin memiliki API yang kaya untuk mengakses fungsi dan konten mereka pemrograman. Untuk menghadapi tuntutan yang berubah dengan cepat bisnis digital dan skala sistem cepat naik atau turun, komputasi harus menjauh dari statis untuk model dinamis, menurut Gartner. Aturan, model dan kode yang dinamis dapat merakit dan mengkonfigurasi semua elemen yang diperlukan dari jaringan melalui aplikasi yang dibutuhkan.
• PEMASARAN DIMENSI
Konsep pemasaran menyeluruh, yaitu konsep dimana para pemasar berusaha untuk meningkatkan kesadaran dari suatu kebutuhan konsumen agar didapat pendekatan yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) sehingga melebihi aplikasi konsep pemasaran secara tradisional. Konsep ini didasari pada pengembangan, desain, dan pengimplementasian dari program-program pemasaran, proses-proses, dan aktivitas-aktivitas yang disadari saling ketergantungan.
Konsep dari pemasaran holistic merupakan penyampaian nilai kepada para konsumen atau pelanggan dan mengkomunikasikan nilai tersebut kepada pelanggan. Inti kegiatan dari pemasaran secara keseluruhan pemasaran itu diwakilan oleh empat komponen penting, yaitu :
1.      Integrated marketing merupakan sebuah penggabungan aktivitas-aktivitas dan program-program dari marketing atau pemasaran yang dimaksudkan untuk membuat, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan.
2.      Internal marketing merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam perusahaan atau organisasi yang hubugannya dengan departemen lain, dan top management. Seperti hubungannya dengan pengadaan karyawan, pelatihan, dan memotivasi karyawan.
3.      Relationship marketing merupakan kegiatan pemasaran dimana membina hubungan dengan bagian-bagian, organisasi-organisasi, atau lainnya, baik yang terhubung secara langsung atau pun tidak langsung yang member kontribusi untuk pencapain tujuan baik dalam organisasi, khususnya pada bagian pemasaran.
4.   Social responsibility marketing merupakan pemasaran dimana berhubungan dengan masyarakat, baik itu komunitas maupun masyarakat secara luas, etika dalam menjalankan kegiatan marketing, legal atau illegal dilihat dari sisi hukum. Keseluruhan kegiatan pemasaran dalam social responsibility marketing, berhubungan dengan hal-hal tersebut. Keempat komponen ini yang membentuk kegiatan pemasaran secara keseluruhan sehingga dikatakan sebagai pemasaran keseluruhan atau holistic marketing.
• ROBOT MANUSIA
Dengan kecanggihan teknologi, Robot manusia atau Robot Humanoid bisa menjadi trend di masa depan. Robot humanoid adalah robot yang penampilan keseluruhannya dibentuk berdasarkan tubuh manusia, mampu melakukan interaksi dengan peralatan maupun lingkungan yang dibuat-untuk-manusia. Secara umum robot humanoid memiliki tubuh dengan kepala, dua buah lengan dan dua kaki, meskipun ada pula beberapa bentuk robot humanoid yang hanya berupa sebagian dari tubuh manusia, misalnya dari pinggang ke atas. Beberapa robot humanoid juga memiliki 'wajah', lengkap dengan 'mata' dan 'mulut'. Android merupakan robot humanoid yang dibangun untuk secara estetika menyerupai manusia. Dengan kecanggihan Komputer Generasi berikutnya yang menggunakan AI (Artificial Intelligence), bukan tidak mungkin robot manusia pada masa mendatang akan memiliki pikiran dan perasaan sendiri.


​• PEKERJA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MASA DEPAN
Profesional teknologi informasi bekerja di bidang yang secara inheren rentan terhadap perubahan. Sementara konsep dasar seperti pengembangan perangkat lunak, administrasi jaringan atau sistem operasi dan persyaratan keamanan berjalan di tempat selama beberapa dekade, evolusi infrastruktur merupakan faktor yang telah berkembang lebih umum dalam beberapa tahun terakhir.

Evolusi ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kerja teknologi informasi dan pilihan karir yang tersedia di dalamnya. Banyak jenis pekerjaan sekarang dapat dilakukan dari jarak jauh (atau luar negeri, memprovokasi persaingan lebih global), sistem fisik digantikan oleh edisi virtual dan seluruh pusat data bergerak naik ke awan, membahayakan peran tradisional tertentu, sementara juga meletakkan dasar untuk peluang baru.

Ada yang mengatakan selama bertahun-tahun sekarang bahwa pekerja TI akan mendapat manfaat dari pengetahuan bisnis yang lebih kuat agar tetap kompetitif. Faktor ini tidak diragukan lagi penting sebagai garis kerja yang kabur - administrator sistem diparkir di ruang server, memperbaiki masalah saat menghindari kontak manusia digantikan oleh teknologi dan komunikasi, ahli berpengalaman dalam pelatihan dan manajemen proyek, menawarkan tatap muka solusi diarahkan memenuhi kebutuhan perusahaan daripada membangun mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa sementara keterampilan bisnis berguna untuk membangun relevansi dan membuktikan nilai seseorang, berfokus pada teknologi yang tepat merupakan bagian yang lebih besar dari gambar - itu merupakan dasar dari perdagangan.

Keterampilan bisnis hanya berguna ketika mereka menganut teknologi bermakna untuk memanfaatkan atas mereka. Mengetahui tren akan lepas landas, mendapatkan momentum dan menjadi umum, dapat membuktikan masa depan karir IT dan memastikan Anda tetap berada di atas permainan - dan tinggal di permintaan.
​• ​ CONTOH KASUS
Website situs  E-commerce menggunakan API adalah Amazon.com. Amazon.com merilis API sehingga pengembang situs web dapat lebih mudah mengakses informasi produk Amazon, menggunakan Amazon API, sebuah situs web pihak ketiga dapat memposting link langsung ke produk Amazon dengan harga yang terupdate dan pilihan untuk “Buy”.



2. Macam - Macam Inovasi Sistem Informasi


1. Penemuan (discovery)
Discovery adalah penemuan seseuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada. Penemuan itu biasanya tidak disengaja atau terjadi secara kebetulan.
Contohnya :
Penemuan kertas penghisap tinta. Kertas penghisap tinta ditemukan ketika seseorang karyawan pabrik kertas lupa memasukkan ramuan tertentu ke dalam campuran bahan pembuat kertas. Setelah kertas jadi , ternyata kertas tersebut dapat menghisap tinta. Sejak itu dengan sengaja dibuat kertas penghisap tinta seperti yang kita pakai sekarang.

2. Penciptaan (Invention)
Invention adalah usaha yang disengaja dan sungguh-sungguh untuk memperoleh hal-hal baru.Sebelummenciptakan sesuatu barang biasanya dilakukan uji coba berkali-kali sampai ditemukan unsur baru yang benar-benar bagus.
Contohnya :
Penemuan pupuk sintetis yang didasari oleh pemakian pupuk kandang sebelumnya . Begitu pula pemberantasaan hama dan mekanisasi pertanian. Semua itu terjadi berdasarkan penemuan-penemuan sebelumnya.



3. Pengaruh Inovasi Sistem Informasi Terhadap Sosial Budaya dan Pendidikan


Pada zaman sekarang ini terutama setelah memasuki abad 21 perkembangan teknologi terasa luar biasa terutama yang berhubungan dengan telekomunikasi dan informasi ,maka alur informasi pun juga tanpa hambatan. Untuk itu dalam mengantisipasi pengaruh budaya luar yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya bangsa indonesia , maka diperlukan penyaringan/filter. Sistem penyaringan bisa dilakukan dengan cara menanamkan nilai – nilai nasionalisme terhadap anak-anak bangsa sejak dini baik formal maupun non formal , secara formal tentu di lakukan di sekolah-sekolah sedangkan secara non formal dilakukan di keluarga dan masyarakat.



Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat di seluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.

Perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi teknologi informasi dan komunikasi ini tidak dapat dibiarkan dengan begitu saja. Masyarakat perkotaan yang memiliki akses terhadap informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global itu. Hal ini akan berdampak dengan tatanan kehidupan beragama dan bermasyarakat. Karena tidak semua budaya-budaya luar/barat dapat diterima dalam kehidupan beragama maupun masyarakat.
Dampak Positif :
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi. Lebih lanjut lagi dampak positif dalam globalisasi misalnya, adalah:
1.Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2.Terjadinya industrialisasi
3.Produktifitas dunia industri semakin meningkat.

Dampak Negatif :
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan. Lebih lanjut lagi mengenai dampak negatif yang ada, misalnya :
1 Penyalahgunaan Fungsi
2. Pemborosan Biaya
3. Global Warming

Dampak Teknologi Inovasi Sistem Informasi terhadap Sosial
Dewasa ini begitu pesat perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat ini, peran serta dari masyarakat sangat besar dalam perkembangannya. Teknologi informasi juga membantu hubungan antar masyarakat menjadi lebih mudah dan efisien. Menurut Agustina (2010) dalam kehidupan sosial bermasyarakat peran teknologi informasi memberikan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Teknologi informasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi kehidupan sosial di Indonesia.

Dampak Positif :
Dampak positif teknologi informasi tentu yang diharapkan dalam kehidupan sosial, seperti masyarakat yang mulai mendapatkan informasi mengenai berita apapun dengan memanfaatkan media online. Majalah ataupun koran sudah mulai ditinggalkan. Selain itu dampak teknologi informasi juga mempengaruhi dari berbagai bidang, seperti bidang transportasi dapat diimplementasikan pembuatanE-Toll card (kemudahan pembayaran tol) yang sekarang juga sudah mulai diterapkan di Jakarta. Dalam bidang bisnis, pemanfaatan teknologi E-commercesangat membantu para pengusaha dalam menjalankan usahanya. Dengan teknologi ini tidak perlu lagi proses jual beli secara face to face, namun cukup dengan bantuan jaringan internet semua proses bisa dilakukan dengan efisien. Kemudian dari bidang pendidikan dengan adanya E-learning memungkinkan proses belajar mengajar dari jarak jauh sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Masih banyak lagi dampak positif dari berkembangnya teknologi informasi di masa datang.

Dampak Negatif :
Namun kemajuan teknologi juga mempunyai dampak negatif pada aspek sosial budaya seperti kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook sebagai media porstitusi yang jelas dapat merusak moral para generasi muda. Dampak negatif lain dari teknologi di masa depan juga melemahkan rasa gotong royong dan tolong menolong sebagaimana ini menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Menurut saya, dampak kehidupan sosial di masa depan jika kita terbawa dampak negatif mungkin akan melemahnya rasa gotong royong, komunikasi menjadi lebih mudah sehingga tidak perlu tatap muka, dan dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut yang apaun pekerjaan bisa dikerjakan dengan komputer sehingga manusia akan menjadi malas. Sedangkan dari dampak positifnya yaitu kefektifan dari segi biaya dan waktu, misal kemajuan teknologi dibidang pendidikan dimana bisa mengajar dari jarak jauh sehingga meminimalkan biaya dan waktu.


Dampak Teknologi Inovasi Sistem Informasi terhadap Pendidikan
Teknologi Komunikasi (TIK) Informasi dan sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang pendidikan, ICT memiliki banyak peran.

Teknologi informasi telah menjadi fasihan pengalihan buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya konvensional. Penyebab Teknologi Informasi ilmu pengetahuan dalam tumbuh dan berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan negatif terhadap kehidupan, salah satu yang menonjol adalah di bidang pendidikan.

Dampak Positif
  • Informasi yang dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses tujuan pendidikan.
  • Inovasi dalam pembelajaran tumbuh di hadapan e-learning inovasi yang lebih memudahkan proses pendidikan.
  • Kemajuan TIK juga akan memungkinkan pengembangan teleconference kelas virtual atau kelas yang berbasis yang tidak memerlukan pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  • Sistem administrasi pada lembaga pendidikan akan lebih mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
  • Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pusat.
  • Munculnya metode pembelajaran yang baru, yang memungkinkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi menciptakan metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi yang abstrak, karena materi dapat dibuat dengan bantuan teknologi abstrak.
  • Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dan guru, tetapi juga dapat menggunakan layanan pos, internet dan lain-lain.
  • Mengurangi lag dalam penggunaan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang dan negara maju lainnya.
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
  • ICT sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensi mereka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan profil lembaga pendidikan yang diakui oleh Pemerintah.


Dampak Negatif

  • Kemajuan TI akan semakin memudahkan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses mudah ke data yang menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
  • Meskipun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan seperti sistem tanpa celah, tetapi jika ada kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
    Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
  • Tes Program kerahasiaan semakin terancam tes kecerdasan seperti tes Raven, Differential Uji bakat dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan masalah tes psikologis yang ada akan mudah bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan tingkat kebocoran melalui internet.
  • Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak pidana. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi e-book tinggi berpengetahuan tetapi moral yang rendah. Misalnya, dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan mencoba untuk menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
  • Tidak membuat TI sebagai media atau sarana hanya dalam belajar, misalnya, kita tidak hanya men-download, tapi masih membeli buku cetak, tidak hanya mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi perpustakaan.
  • Pertimbangkan penggunaan TI dalam pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang masih berada dalam kendali sementara membuat pembelajaran dengan TI. Analisis pro dan kontra penggunaan.

Sumber :
http://evangelino.weebly.com/blog/tugas-3-inovasi-sistem-dan-teknologi-informasi-modern
http://12112682.blogspot.com/2017/01/ciri-inovasi-macam-inovasi-dan-contoh.html?m=1
http://anissaanas.student.umm.ac.id/2016/08/31/perkembangan-teknologi-komunikasi-terhadap-4-aspek-ekonomi-politik-budaya-sosial/
https://maryanto204.wordpress.com/2016/04/15/15-dampak-negatif-dan-positif-teknologi-informasi-dalam-bidang-pendidikan/

Senin, 05 November 2018

Ilmu Sosial Dasar

Rahmah Yuliana
1B117174
5KA44


Setiap berbicara mengenai teh celup, mungkin yang muncul dalam benak kita adalah Sariwangi. Ya, brand teh ini telah menjadi top of mind terkait dengan produk teh. Sariwangi adalah perusahaan Teh Asli pilihan Indonesia dan merupakan  teh celup yang pertama hadir di Indonesia sejak 1973.. Lengkapnya adalah PT Sariwangi Agricultural Estate Agency. Diolah dari daun teh pilihan berkualitas, SariWangi Teh Asli memberikan rasa dan aroma teh lebih segar, menjadikan momen ngeteh keluarga lebih dekat dan istimewa. Setelah hampir 10 tahun, SariWangi sukses mengajak keluarga Indonesia untuk "Mari Bicara", kini SariWangi mengundang keluarga Indonesia untuk #BeraniBicara untuk membangun keluarga yang harmonis. Dapat dinikmati sebagai minuman panas atau dingin dan tambahkan gula sesuai selera. 
Pada masa jayanya, Sariwangi adalah perusahaan yang cukup kompetitif. Produk-produk yang dihasilkan juga inovatif. Bahkan, salah satu produk yang dihasilkan menjadi "pelopor revolusi" kebiasaan minum teh masyarakat Indonesia: teh celup Sariwangi. Mengutip sejumlah referensi, Sariwangi mulai memperkenalkan produk teh dalam kantong pada tahun 1970-an. Menggunakan nama perusahaan sendiri, saat diluncurkan, produk teh ini kemudian diberi merek Teh Celup Sariwangi. Teh Celup Sariwangi sukses di pasaran. Ketika merek-merek lain masih berkutat pada produk teh yang dikemas secara konvensional, Sariwangi sudah melangkah di depan. Kesuksesan inilah yang menggoda Unilever untuk mengakuisisi produk dan merek Teh Celup Sariwangi pada 1989. Setelah produk Teh Celup Sariwangi diakuisisi, PT Sariwangi tetap melanjutkan bisnisnya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang trading, produksi, dan pengemasan teh. Sariwangi masih menjual produk teh dengan merek SariWangi Teh Asli, SariWangi Teh Wangi Melati, SariWangi Teh Hijau Asli, SariWangi Gold Selection, SariMurni Teh Kantong Bundar. Hingga beberapa tahun lalu, penjualan perusahaan ini pernah menyentuh 46.000 ton teh per tahun. Selain itu, perusahaan ini juga menjadi penyuplai teh dalam kantong dengan produksi mencapai 8 juta kantong per tahun.


Bagaimana Sariwangi bisa bangkrut ?

Sejak 2015, PT Sariwangi Agricultural Estate Agency bersama perusahaan afiliasinya PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung didera kesulitan. Dua perusahaan ini terjerat utang hingga Rp 1,5 triliun kepada sejumlah kreditur. Salah satu penyebab dua perusahaan ini mengalami kesulitan keuangan adalah gagalnya investasi untuk meningkatkan produksi perkebunan.
Perusahaan ini mengembangkan sistem drainase atau teknologi penyiraman air dan telah mengeluarkan uang secara besar-besaran. Namun, hasil yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Pembayaran cicilan utang tersendat, dan membuat sejumlah kreditur mengajukan tagihan. Ada lima bank yang saat itu mengajukan tagihan, yakni PT HSBC Indonesia, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Rabobank International Indonesia, PT Bank Panin Indonesia Tbk, dan PT Bank Commonwealth.
Pada tahun itu juga, Sariwangi dan Maskapai Perkebunan Indorub memohon perdamaian. Dua perusahaan itu mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kepada para kreditur. Namun, hingga 2018, Sariwangi dan Maskapai Perkebunan Indorub tetap tak bisa menjalankan janjinya. Pada Rabu (17/10/2018), Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pembatalan homologasi dari salah satu kreditur, yakni PT Bank ICBC Indonesia terhadap Sariwangi Agricultural Estate Agency dan Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung. Seiring dengan keputusan tersebut, dua perusahaan perkebunan teh ini resmi menyandang status pailit.

Sumber :         
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/18/060810426/sariwangi-si-pelopor-teh-celup-di-indonesia-yang-berakhir-tragis


Apa Hubungan Sariwangi dengan Unilever ?

PT Unilever Indonesia merupakan perusahaan pemegang merk dagang SariWangi. Jadi, PT Unilever Indonesia sama sekali tidak terkait soal putusan bangkrut perusahaan produsen pertama teh itu. Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menyatakan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency bangkrut usai tidak mampu melunasi utang sekitar Rp1,05 triliun. 
"PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung, keduanya bukan merupakan bagian atau anak dari perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk," ujar Maria melalui keterangan tertulisnya. 
Namun, mereka tidak membantah kedua perusahaan itu pernah bermitra dengan PT Unilever Indonesia.  "Saat ini, kami sudah tidak lagi memiliki kerjasama apa pun dengan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency," kata dia lagi. 
Unilever memastikan teh celup SariWangi akan tetap bisa dinikmati oleh masyarakat Tanah Air.  "PT Unilever Indonesia tetap memproduksi teh SariWangi, sehingga teh ini akan terus bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia," ujar Kepala Komunikasi Korporasi, Maria Dewantini Dwianto melalui keterangan tertulisnya.
PT Unilever Indonesia memang sudah mengakuisisi brand teh SariWangi sejak medio 1989 lalu. Entitas merk dagang teh SariWangi dengan PT SariWangi sebagai perusahaan perkebunan teh sudah terpisah sama sekali. 



Bagaimana Peran Unilever terhadap Sariwangi ?

Melihat teh celup SariWangi punya masa depan bisnis yang baik, Unilever pun tertarik padanya. Pada 1989, seperti dicatat Swa, Unilever membeli merek SariWangi. Hingga kini merek tersebut diproduksi PT Unilever Indonesia.
Setelah produk Teh Celup Sariwangi diakusisi, PT SariWangi tetap melanjutkan bisnisnya sebagai perusahaan yang bergerak dibidang trading, produksi, dan pengemasan teh.
Lalu perihal kabar pailitnya SariWangi, PT Unilerver Indonesia sebagai pemilik resmi produk teh merek Sariwangi menjelaskan merek tersebut tidak mengalami pailit, seperti kabar yang beredar.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Unilever Indonesia, bahwa PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (MPISW) tak berhubungan dengan Unilever. SAEA dan MPISW tak bekerja sama dengan Unilever, tak pula anak perusahaan Unilever. Memang, dulu SAEA dan Unilever sempat bekerja sama sebagai rekanan usaha tetapi kini tak ada kaitan apa pun antara Unilever dan SAEA.



Bagaimana Kondisi Sariwangi terhadap Produknya ?

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memastikan produksi teh Sariwangi tetap berjalan, meski PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) dinyatakan pailit. 
Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Maria Dewantini Dwianto mengatakan setelah brand Sariwangi dibeli Unilever, sebenarnya SAEA masih menjadi mitra sebagai penyuplai teh untuk Sariwangi. "Jadi, PT Sariwangi Agricultural Estate Agency itu bukan anak usaha dari Unilever. Namun, pernah menjadi mitra sebagai pemasok tehnya. Hanya saja saat ini pun sudah tidak menjadi mitra," kata Maria kepada Liputan6.com, Kamis (18/10/2018).
Saat ini Unilever sudah memiliki mitra pengganti untuk memasok bahan baku teh Sariwangi. Pemutusan kerja sama sudah diproses sejak awal 2018. "Jadi, untuk produk teh Sariwangi tetap berproduksi, jangan khawatir," tegas dia.




Setiap berbicara mengenai teh celup, mungkin yang muncul dalam benak adalah Sariwangi. Ya, brand teh ini telah menjadi top of mind terkait dengan produk teh. Sariwangi merupakan perusahaan teh yang berdiri sejak 1962. Lengkapnya adalah PT Sariwangi Agricultural Estate Agency.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sariwangi, Si Pelopor Teh Celup di Indonesia yang Berakhir Tragis", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/18/060810426/sariwangi-si-pelopor-teh-celup-di-indonesia-yang-berakhir-tragis.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Setiap berbicara mengenai teh celup, mungkin yang muncul dalam benak adalah Sariwangi. Ya, brand teh ini telah menjadi top of mind terkait dengan produk teh. Sariwangi merupakan perusahaan teh yang berdiri sejak 1962. Lengkapnya adalah PT Sariwangi Agricultural Estate Agency.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sariwangi, Si Pelopor Teh Celup di Indonesia yang Berakhir Tragis", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/18/060810426/sariwangi-si-pelopor-teh-celup-di-indonesia-yang-berakhir-tragis.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

Kasus yang Terkait dari Faktor Ekonomi, Biologis, Sikologis, dan Budaya

1. Faktor Psikologis Faktor keempat penyebab masalah sosial terjadi di masyarakat adalah faktor psikologis. Faktor psikologis berhubung...